Padat Wisatawan Asing, Komisi XIII Minta Imigrasi Ngurah Rai Cegah Masuknya Buron Interpol
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira bersama tim saat meninjau Imigrasi Bandara Ngurah Rai di Bali. Foto: Shane/vel
PARLEMENTARIA, Denpasar - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira meminta Imigrasi Bandara Ngurah Rai memperketat pengawasan dalam rangka mencegah masuknya buronan interpol ke wilayah Indonesia. Mengingat, Bali sekarang memasuki masa overtourism atau padat wisatawan. Ia menilai, kondisi ini memudahkan buron-buron interpol untuk beraktivitas di Indonesia.
“Di sini juga sudah mengarah pada terjadinya overtourism kelebihan banyak tuh tulis-turis yang datang ke sini yang memanfaatkan ya kemudahan-kemudahan, baik tinggal untuk bekerja bahkan juga melakukan tindakan-tindakan yang kriminal.” ujar Andreas kepada Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi XIII di Denpasar, Bali, Jumat (6/12/2024).
Andreas juga menilai bahwa untuk mendukung upaya tersebut, penting sekali bagi pemerintah meningkatkan teknologi dan fasilitas yang ada di imigrasi. “Saya kira dalam hal ini petugas di imigrasi harus didukung dan fasilitas yang baik juga. Misalnya setiap turis yang ada atau setiap orang asing yang datang ke Indonesia bisa teridentifikasi melalui biometrik,” tambahnya.
Selaras yang disampaikan Andreas, Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XIII ke Bali Dewi Asmara juga berharap database penjahat internasional ini terus di-update, sehingga imigrasi Ngurah Rai tidak ‘kecolongan’.
“Kita tahu bahwa beberapa negara bisa saja mereka menggunakan nama yang sama tapi paspornya bisa dua kewarganegaraan. Nah ini tentu harus terus memperbaharui sistem database, selain dari data-data dari interpol, ataupun data-data dari keamanan keamanan yang lain tetap harus dijaga dan ditingkatkan security-nya,” tambah Dewi. (syn/aha)